Universitas Tadulako berbenah menyongsong tahun 2015. Berbenah mulai dari beberapa bangunan baru yang berdiri megah baik di lingkungan Universitas, seperti  bangunan Rektorat yang dilengkapi dengan lift yang telah digunakan beberapa bulan belakangan ini, maupun di fakultas.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tak mau ketinggalan ambil peran. Beberapa sarana dan prasarana dibangun dilingkungan fakultas guna mewadahi proses belajar mengajar. Pembangunan ini tentunya sangat bersinergi dengan pihak Universitas yang sedang berkembang.
Di FISIP, pihak Fakultas tidak hanya membangun beberapa sarana dan prasarana misalnnya, Fisip Park baru. Tetapi sebagai bentuk dari perkembangan Universitas yang terus berbenah, pihak fakultas membekali mahasiswa FISIP dengan kegiatan “Lokakarya (Unit Kegiatan Mahasiswa) UKM”, yang diwakili oleh ketua, sekretaris, dan bendahara pada tiap-tiap lembaga yang di FISIP, pada selasa (30/12) di btf 21. Lokakarya ini merupakan kegiatan lanjutan dari Pelatihan pengelolaan lembaga pada sabtu (01/10), dan bertujuan untuk memfasilitasi UKM Fisip dalam menyusun program kerja dan kegiatan, melalui 2 topik  yang disajikan oleh Drs. Muhammad Marzuki, M.Si., dalam bentuk materi, dan dipandu oleh Shadiq, S.Sos, M.Si dan Nanang Wijaya, S.Sos., M.Si., dalam mempraktekan teori yang dipaparkan pemateri.
Ke dua topik tersebut, (1) perencanaan program yang meliputi : pemilihan program kerja prioritas, menganalisa issue, menentukan tujuan dan cakupan program kerja, serta  menentukan garis besar waktu dan pelaksanaan. dan (2) cara penyusunan program kerja lembaga.
Kegiatan yang dibuka oleh Wadek Bima Fisip, Muhammad Marzuki,  dilatarbelakangi oleh pembelajaran sebagai bentuk pengembangan kemahasiswaan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, terencana, teratur, terarah, dan bertanggung jawab untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan keterampilan, dan sikap mahasiswa dalam mendukung kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Menyambung latar belakang kegiatan ini, Muhammad Marzuki dalam sambutannya mengatakan bahwa Fakultas perlu memfasilitasi dalam mewujudkan pengembangan  kemahasiswaan, berupa keterampilan dibidang manajemen organisasi dan kepemimpinan. “Masalah yang ada saat ini adalah tidak terjadi sinergitas program antar unit lembaga dengan alokasi keuangan di FISIP. Sehingga dalam prakteknya nanti, ananda sekalian dapat memaparkan program kerja di masing-masing lembaga dan memetakan program-program prioritas, serta alokasi dana yang akan digunakan,” tutur Marzuki.
Marzuki menambahkan bahwa program-program yang dipaparkan pada Lokakarya ini akan dijadikan acuan ketika lembaga yang bersangkutan menyetorkan proposal kegiatan pada kemahasiswaan. “Program-program yang ananda sekalian paparkan akan menjadi acuan ketika ananda mengajukan proposal permohonan dana. Sehingga tidak ada alasan tidak ada dana di bagian keuangan, karena sudah dimasukan rencana program dan alokasi dana. Dengan demikian, proposal yang diajukan akan diseleksi, apakah masuk dalam rancangan program yang kalian usulkan, atau tidak. Jika tidak ada, maka proposal permohonan dana itu tidak dilayani. Hal ini akan meniadakan program kerja siluman, yaitu program kerja yang muncul dipertengahan kepengurusan yang sama sekali tidak dirancang. Atau kegiatan yang tiba saat tiba akal,” ungkap Marzuki.
Diakhir sambutannya, Muhammad Marzuki mengatakan bahwa pelatihan-pelatihan yang bertujuan membekali mahasiswa adalah bagian dari perkembangan Universitas. “ pelatihan-pelatihan ini tak lain bertujuan untuk membekali diri ananda sekalian. Sebab kegiatan pelatihan pengelolaan lembaga  beberapa waktu lalu, yang dilanjutkan dengan lokakarya, perdana diselenggarakan di FISIP. Serangkaian kegiatan ini adalah peran serta kita sebagai masyarakat kampus terhadap perkembangan Universitas Tadulako. Sebab perkembangan harus seimbang antara sarana dan keterampilan mahasiswa. Sesungguhnya perkembangan itu tidak hanya digambarkan dengan berdirinya bangunan-bangunan tinggi menjulang, megah, dan baru. Tetapi perkembangan yang sesungguhnya adalah ketika mahasiswa Untad mampu berbuat dan berkarya,” tutup Marzuki. ikr

Komentar